Kamis, 05 Januari 2012

E - KTP

Maraknya penggandaan KTP di Indonesia disangkut pautkan oleh meningkatnya kriminalitas. Sehingga pemerintah membuat peraturan setiap penduduk hanya diperbolehkan memiliki satu KTP yang tercantum Nomor Induk Kependudukan.

KTP elektronik atau e-KTP merupakan dokumen kependudukan yang memuat sistem keamanan / pengendalian baik dari sisi administrasi ataupun teknologi informasi dengan berbasis pada database kependudukan nasional.

Prosedur pembuatan e-KTP di Jakarta sangat cepat, pembuatan e-KTP ini hanya membutuhkan waktu kurang lebih sekitar 2menit. Prosedur pembuatan e-KTP menurut versi pemerintah sangat simpel dan mudah. Diambil dari situs resmi (e-KTP.com) mengenai tatacara pembuatan e-KTP:

Proses pembuatan e- KTP (Secara Umum)

1. Penduduk datang ke tempat pelayanan membawa surat panggilan.

2. Petugas melakukan verifikasi data penduduk dengan database.

3. Foto (digital).

4. Tandatangan (pada alat perekam tandatangan).

5. Perekaman sidik jari (pada alat perekam sidik jari) & scan retina mata.

6. Petugas membubuhkan TTD dan stempel pada surat panggilan yang sekaligus sebagai tandabukti bahwa penduduk telah melakukan perekaman foto tandatangan sidikjari.

7. Penduduk dipersilahkan pulang untuk menunggu hasil PROSES PENCETAKAN 2 MINGGU setelah Pembuatan.


Tetapi ternyata tidak semudah itu, harus melalui prosedur yang rumit dan berbelit, apabila belum dapat panggilan dari RT/Kelurahan maka warga tersebut tidak dapat mengurus e-KTP.

Selain itu warga harus memiliki KTP nasional karena tidak dapat menggunakan langsung KTP daerah, apabila tidak mempunyai KTP nasional, maka harus membuatnya terlebih dahulu, ini sangat tidak efektif dan menyita waktu, karena apabila telah membuat KTP nasional pada akhirnya KTP tersebut tidak dipergunakan. Dan minimal harus menunggu selama 2minggu.

Belum lagi bagi masyarakat daearah dan pedalaman yang punya banyak kendala seperti keterbatasan listrik sehingga datanya tidak bisa dimasukan, minimnya koneksi internet, jangkauan wilayah yang begitu luas dan yang menjadi kendala mendasar adalah ketersediaan alat pemindai tandatangan dan retina mata sehingga harus menunggu.

Green IT

Green IT merupakan gerakan penghematan sumber daya IT yang bertujuan membuat system computer yang ramah lingkungan. Karena Green IT meminimalisasi penggunaan bahan-bahan berbahaya bagi lingkungan. Hal ini berdampak positif karena Green IT dapat menekan biaya operasional.

Green IT melibatkan beberapa pihak, antara lain :

1. Produsen

a. Produsen Hardware
Berperan untuk dapat menciptakan hardware yang hemat energi dan memakan sedikit daya listrik. Ini dapat mengurangi penggunaan minyak bumi.

b. Produsen Software
Harus dapat menggunakan algoritma yang simple, sehingga dapat mengurangi waktu penggunaan computer oleh user. Dapat juga menciptakan software yang mampu menggantikan pekerjaan mesin-mesin yang menggunakan energi yang cukup besar, juga dapat membuat software atau program yang meminimalisir penggunaan kertas.

2. Konsumen
a. Pemerintah
Pemerintah harus mulai membuat sistem yang terkomputerisasi, dalam hal ini pemerintah sudah mulai berperan, dengan adanya E-KTP.

b. Perusahaan
Berbagai transaksi jual beli, Penggajian yang masih menggunakan kertas. Hal ini masih banyak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia, karena belum terkomputerisasi.

c. Personal User
Sebagai sesama user pengguna komputer sebaiknya lebih bijak atau teliti sebelum print atau mencetak. Hal ini dapat mengurangi pemborosan kertas. Dan juga memperhatikan penggunaan durasi komputer seperti mematikan komputer ketika tidak digunakan.

Perkembangan Telematika di Indonesia

Telematika merupakan singkatan dari Telekomunikasi dan Informatika, merupakan dua aspek yang tidak dapat dipisahkan, karena merupakan kegiatan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi.

Istilah telematika sering dipakai untuk beberapa macam bidang, sebagai contoh adalah:

• Ilmu yang berkaitan dengan pengiriman, penerimaan dan penyimpanan informasi dengan menggunakan peralatan telekomunikasi.

• Secara umum, istilah telematika dipakai juga untuk teknologi Sistem Navigasi/Penempatan Global.

• Secara lebih spesifik, istilah telematika dipakai untuk bidang kendaraan dan lalulintas.

Telematika juga mempunya berbagai ragam bentuk yg merupakan aplikasi yang sudah berkembang diberbagai sektor, bentuk-bentuknya adalah:

1. E-goverment
Merupakan administrasi pemerintahan secara elektronik. Indonesia mempunyai satu badan yaitu Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI). TKTI mempunyai tugas mengkoordinasikan perencanaan dan mempelopori program aksi dan inisiatif untuk menigkatkan perkembangan dan pendayagunaan teknologi telematika di Indonesia, serta memfasilitasi dan memantau pelaksanaannya.

2. E-commerce
Mempunyai prinsip transaksi jual beli, tetapi transaksi perdagangan secara online. seperti memasang iklan pada berbagai situs atau web, membuat pesanan atau kontrak, mentransfer uang, dll.

3. E-learning
Pembuatan web-web di sekolah atau di kampus atau dapat juga disebut sebagai web bertema pendidikan. Sebagian besar kampus-kampus dan sekolah-sekolah di Indonesia memiliki web, ini dapat membantu pembelajaran.

Selama perkembangan telematika di Indonesia memberikan kemudahan dalam berbagai hal seperti meningkatkan kinerja usaha, menghemat biaya, dan memperbaiki kualitas produk. Masyarakat juga mendapat manfaat ekonomis dan peningkatan kualitas hidup.

Indonesia berusaha untuk tidak tertinggal dengan negara lain menyangkut telematika. Dengan dirintis oleh beberapa orang yang berdedikasi pada dunia akademisi, pengenalan dunia telematika mulai dilakukan seiring berkembangnya situasi politik dan ekonomi.

Dukungan politik pemerintah dengan berbagai kebijakannya, lebih mengembangkan telematika di Indonesia, seperti industri, serta pengaruh luar negeri mengambil peranan penting disamping ketertarikan masyarakat yang membutuhkannya.

Perkembangan telematika di Indonesia mengalami peningkatan, sejalan dengan perkembangan teknologi. Di masa depan, telematika di Indonesia memiliki potensi yang tinggi, baik itu untuk kemajuan bangsa, maupun pemberdayaan sumber daya manusianya.